Tuesday, 6 May 2014

AMIR HAMZAH


Tengku Amir Hamzah Nama lengkap Amir Hamzah adalah Tengku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera. sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru, lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, 28 Februari 1911 – meninggal di Kuala Begumit, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun. Tengku Amir Hamzah merupakan sastrawan yang dijuluki Raja Penyair Pujangga Baru. Amir Hamzah yang juga bergelar Gelar Pangeran Indra Pura. Amir Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru, tetapi juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu-Indonesia hingga sekarang, Amir Hamzah terbunuh dalam Revolusi Sosial Sumatera Timur yang melanda pesisir Sumatra bagian timur di awal-awal tahun Indonesia merdeka. Selama hidupnya, Amir Hamzah telah menghasilkan sekitar 160 karya berupa 50 sajak asli, 77 sajak terjemahan, 18 prosa liris asli, 1 prosa liris terjemahan, 13 prosa asli, dan 1 prosa terjemahan. Karya-karyanya yang terkenal terkumpul dalam antologi Buah Rindu (1941) dan Nyanyi Sunyi (1937). puisi Amir Hamzah Berdiri aku Berdiri aku di senja senyap camar melayang menepis buih melayah bakau mengurai puncak berjulang dating ubur terkembang Angin pulang menyejuk bumi menepuk teluk menghempas emas lari ke gunung memuncak sunyi berayun-alun di atas alas Benang remaja mencelup hujung naik marak menyerak corak elang leka sayap tergulung dimabuk warna berarak-arak Dalam rupa maha sempurna rindu sendu mengharu kalbu ingin datang merasa sentosa mengecap hidup bertentu tuju. PADAMU JUA Habis kikis Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku padamu Seperti dahulu Kaulah kendi kemerlap Pelita jendela dimalam gelap Melambai pulang perlahan Sabar, setia, selalu Satu kasihku Aku manusia Rindu rasa Rindu rupa Dimana engkau Rupa tiada Suara sayup Hanya kata merangkai hati Engkau cemburu Engkau ganas Mangsa aku dalam cakarmu Bertukar tangkap dengan lepas Nanar aku, gila sasar Sayang berulang padamu jua Engkau pelik menarik ingin Serupa darah dibalik tirai Kasihku sunyi Menunggu seorang diri Lalu waktu—bukan giliranku Mati hari—bukan kawanku Insyaf Segala kupinta tiada kauberi Segala kutanya tiada kau sahuti Butalah aku terdiri sendiri Penuntun tiada memimpin jari Maju mundur tiada berdaya Sempit bumi dunia maya Runtuh ripuk astana cuaca Kureka gembira di lapangan dad Buta tuli bisu kelu Tertahan aku dimuka dewala Tertegun aku di jalan buntu Tertebas putus sutera sempana Besar benar salah arahku Hampir tertahan tumpah berkahmu Hampir tertutup pintu restu Gapura rahasia jalan bertemu Insyaf diriku dera durhaka Gugur tersungkur merenang mata: Samar terdengar suwara suwarni Sapur melipur merindu temu HANYA SATU Timbul niat dalam kalbumu; terban hujan, ungkai badai terendam karam runtuh ripuk tamanmu rampak Manusia kecil lintang pukang lari terbang jatuh duduk air naik tetap terus tumbang bungkar pokok purba Teriak riuh/redam terbelam dalam gagap/gempita guruh kilau kilat membelah gelap Lidah api menjulang tinggi Terapung naik jung bertudung tempat berteduh nuh kekasihmu bebas lepas lelang lapang di tengah gelisah, swara sentosa Bersemayam sempana di jemala gembala juriat jelita bapaku iberahim keturunan intan dua cahaya pancaran putera berlainan bonda. Kini kami bertikai pangkai di antara dua, mana mutiara jauhari ahli lalai menilai lengah langsung melewat abad Aduh, kekasihku padaku semua tiada berguna hanya satu kutunggu hasrat merasa dikau dekat rapat serupa musa di puncak tursina. Amir Hamzah
Laksamuda Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut>