Sore ini aku datang kembali memelukmu
Mendakimu dan manari
Bersama ranting yang mengering diatas luka
yang kau titip pada lagu kemanusian
Setelah lelah
Kau mendekapku
aku mencium mu
Hingga pada ahirnya kita sepakati
Mengundi Nasib kita masing masing
Tunggu dulu..
Ayo kita bersepakat
Menatap matahari yg mulai sekarat
Siang tadi dia berjaya dg terik yg menyengat
Setelah pagi tadi dia beri kita senyum hianat.
01 mei 2014
Popular Posts
-
D Zawawi Imron Lahir (Batang-batang, Sumenep, Madura, 1945 ) D Zawawi Imron adalah sastrawan I... -
oleh : ferli H atmadjaya Menjelmalah dia Gelombang ombak menari Menghantam, Samudra dalam Gununggunung tegak Menyanggah langit Hu... -
OLEH : FERLI Sayang. Kita yang lahir dari tubuh malam menjadi pendongeng dari cerita yang hampir hilang untuk sekian orang yang d... -
OLEH : FERLI ATMADJAYA Kerlip bintang runtuhkan rumah embun Perlahan, jatuh pada kelopak kerinduan Yang panjang,hingga semusim tanpa ka... -
OLEH : FERLI Jika tinta saja sudah pucat bagaimana mata yang mulai rabun ini dapat mengeja aksara.? jarakjarak kalimat yang tertulis ...
-
lagi belajar nulis kalo salah mohon di koreksikan Idalisme parman yang malang 24 Juni 2014 pukul 1:11 Setiap ajaran selalu hadir ... -
KEPADA SEGEROMBOLAN (teruntuk aktifis FAMS) baru saja aku mendengar berita darahmu mengibarkan bendera setengah pancang Sebagai ... -
Untuk ubur" sejak kapan kau lempar aku ke ruang candu bernama "puisimu itu" lalu semakin jauh kusimpan nyala nikmat ini 12 t...
-
Istiyanna Yazid Jalanan masih lenggang, hanya terdengar bunyi truk pengangkut barang menuju pabrik. Kumandang adzan subuh ... -
oleh : ferli H atmadjya Kemerdekaan adalah mimpi Dari darah yang mengalir anyir, Bom,peluru adalah kebisuan Wajah kemanusian Pertikain ada...
No comments:
Post a Comment