lagi belajar nulis kalo salah mohon di koreksikan
Idalisme parman yang malang
24 Juni 2014 pukul 1:11
Idalisme parman yang malang
24 Juni 2014 pukul 1:11
Setiap ajaran selalu hadir untuk di
patuhi dan di takziImi oleh pengikutnya, meski terkadang pemuka pemukanya telah
melahirkan dogma dogma untuk kepentingan pribadi dengan slogan slogan ajaranya,
barangkali itulah alasan pembenar parman menyimpan bara di kertas yang ada di
rangsel yang dibawa tiap hari kekampusnya, setiap hari semakin besar bara itu,
pada ahirnya bara itu berubah menjadi api yang membesar dan membakar dirinya
sendiri. Sejalan dengan kebenaran yang tidak ia temukan ujung pangkalnya kecuali
kepentingan
Pagi itu parman begitu bersemangat
berbicara dengan sahabat sahabatnya dikantin pak suu..seperti dia sedang
menyampaikan gagasan pentingnya tentang mimpinya semalam, mimpi tentang
perubahan yang selalu dia gadang - gadang, sebagai mahasiswa yang dibesarkan di
organisasi sudah barang tentu dia sedikit menonjol di bandingkan dengan
mahasiswa lain, di besarkan dengan doktrin dan himpitan kehidupan ideologis
telah selalu mampu mencetak parman sebagai mahasiwa berlebel aktifis,
Parman : bro senin ini kita harus
menghadap buk rektor, untuk mempertanyakan dan menggugat sistem paket yang
diberlakukan oleh kebijakan kampus, orang seperti kita ini bro dan yang senasib
dengan kita belum tentu bisa bertahan lama kuliah, sekarang saja temen kita
sudah banyak yang cuti,
Herman; ya bro si afif, rohman, adi,
itu lo cuti bro. Persoalan ini memang segera kita harus sikapi bro paling tidak
ada dispensasi buat orang yang tidak mampu seperti kita,
Obrolan hangat dibalut kerangka Ilmiah
dengan beberapa polesan strategi gerakan telah melahirkan keputusan bahwa parman
dan teman-temannya akan segera bergerak melakukan demonstrasi besar besaran
menuntut keadilan dan perubahan kepada rektor universitas bumi tuan,
Berbekal keyakinan dan semangat
idealisme senin itu parman dan sahabat - sahabatnya mulai bekumpul dengan
moncoret coret kertas kartonnya, dengan beberapa slogam dan jargon " hidup
mahasiwa, turunkan rektor" dan lain lainnya" selogan selogan dan
jargon yang telah lama di simpam dibuku buku catatan sudah terbentang menjadi
penyulut semangat orang orang yang membacanya, suara yang menggelegar lewat
lewat megaphone seperti memaksa restu langit, memanggil manggil doa ruh ruh
pejuang. Senin itu dimulai sejarah yg sudah diperiapkan iwam sejak lama. Untuk
satu kata yang dia mimpikan setiap malam berjuang demi perubahan, gerakan sudah
dimulai mahasiswa yang berkumpul dan berbaris dibawah komando parman mulai
menyisir gedung rektorat untuk menemui rektor
Sambil menyanyikan yel yel parman
berorasi dan meminta buk rektor untuk menemui mereka. Tapi memang demikian
perjuangan tak pernah mudah kekuasaan memiliki kuatannya sendiri dan memukul
siapa saja yang melawannya. Ahir parman dan sahabatnya pulang dengan tangan
hampa keculi keyaqinan dan perkataan "besok saya akan kembali buk
rektor" dengan kekuatan dan keyaqinan yang lebih besar" seperti
kewajiban agenda gerakan setiap kali selasai melakukan aksi parman dan sahabat
sahabatnya kembali berkumpul di bascamnya untuk Melakukan evalusi aksi yang
telah dilakukan
Parman: sahabat sahabat aksi kita hari
ini tidak memenuhi target yang kita inginkan itu berarti bahwa kita harus
melanjutkan aksi kita, sedikit prolog dari parman selaku korlap aksi telah ,
mengantarkan diskusi pada suasana alot , perbincangan yang dihadiri pula oleh
senior senior parman diorganisasnya melahirkan keputusan manieviesto perjuangan
yang lebih dahsyat jangankan langit menghadang runtuhpun sudah tidak bisa
menghalangi tekad bulat perjuangan parman, parman dan sahabat sahabatnya
memutuskan untuk melakukan penyegelan kampus sampai tuntutannya dipenuhi.
Situasi ini sudah sama menegangkan dengan perang dunia steategi penyerangan dan
agrsi agresi akan salaing berbenturan, dengan kehadiran dan ikutnya senior parman
dibarisan perjuangan telah menaikan eksklasi gerakan yang dibangun,
Pagi di hari selasa itu parman dan
barisan demonstranya telah menduduki kampus , pintu akses masuk semuanya di
segel dan ditutup, aktifitas perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya mati
total poster membentang disudut kampus menuntut pertanggungajawaban rektor yang
diktator, stop kapitalisasi pendidikan, rubah sistem paket kembali menjadi per
SKS, universitas bumi tuan seperti dalam kutukan dan hukuman parman dan sahabat
sahabatnya,kondisi ini berlangsung selama tiga hari rektorpun seperti tutup
mata dengan tuntutan mahaasiswa. Tarik ulur negosiasi yang dulakukan oleh kedua
belah pihak mahasiswa dan rektor tidak menghasilkan titik temu. Parman dan
sahabat sahabatnya tetap bersikukuh rektor harus mengembalikan sistem paket
kembali menjadi sistem SKS, proses evaluasi dan pembangunan strategi gerakan
terus dilakukan parman dan sahabatnya pada malam hari keadaan yang sangat
melelhakan parman tidak menghentikan parman untuk terus melawan sepeti nya bara yang sudah lama
simpan sudah berapi api, dari hari kehari mereka parman terus semakin meninggi
ahirnya pada hari ketiga datang beberapa kompi personel dari aparat kepolisian
yang membubarkan mereka dengan paksa beberapa dari senior parman diciduk dan
diamankan dikantor polisi sementara parman dan sahabatnya berhasil di menepi
kebeberapa sudut kampus untuk menyelamtkan diri, seketika itupun kondisi semkin
memanas perang terbuka dengan seribu meriam argument dan alibi. Saling
berdentuman baik dari pihak kampus dan mahasiswa saling menyerang di media,
perang semakin meluas pada ruang ruang publik, upaya – upaya diplomasi
diplomator dari kedua belah pihak sudah tidak bisa ditemukan,, ahirnya puncaknya munculah keputusan dari
kubu parman untuk kembali mengagresi dan menduduki kamp kamp strategis kampus,
pertemuan yang digagas dan dihadiri oleh jajaran tertinggi senior yang diintruksikan
pembina tertinggi organisasi parnan mengahsilkan semacam resuli jihad bagi
parman dan sahabat sahabatnya,
Ke esokan harinya dengan armada yang
kuat dan mempuni di semua lini barisan perjuangan parman dan sahabanya sudah
siap menenteng megapon, aksi agresi yang masif yang dimulai jam 8 pagi itu
langsung menyerang jantug kamp yang harus diduduki, melempuhkan kantur rektorat
dan yayasan, ahirnya kedua gedung ini
dilumpuhkan selama satu hari, tetapi pihak kampus tidak mau diam beberapa
keparat kepolisian datang dan membubarkan paksa aksi tersebut, parman dan
sahabanya dilumpukan dan kembali mundur, tidak hanya itu counter attak pun dilakukan oleh pihak kampus
sejumlah punggawa besar barisan perjuangan dilayangkan surat ssocrsing, 31
orang dinyatakan tidak boleh melakukan aktifitas apapun dikampus selama 1
tahun, pukulan telak ini membuat parman
dan sahabat sahabatnya teguncang hebat..tetapi sebagai pejuang pantang
mengibarkan bendera putih selama masih bisa berjuang meraka terus berjuang,
dengan berat hati ke 31 orang itu
menerima kenyataan untuk menyimpan sementara tenaga untuk tahun depan melakukan
perjuangan lagi.
Hari hari berlalu parman dan sahabat
sahabatnya sudah mulai melanjutkan aktifitasnya di luar kampus, seiring waktu
berjalan lembaran lembaran pengetahuan parman terus juga terbuka ahirnya suatu
ketika parman mendapatkan informasi yang telah merontokkan segala bara bahkan
nyala api perjuangan yang dinyalakan parman dihatinya terdengar kabar bahwa
eksakalasi gerakan yang begitu luar biasa yang diluar kendali parman telah di
sknario oleh salah satu pembina tertinggi oraganisasi parman, sayangnya bukan
semata untuk kepentingan perjuangan parman tetapi terdengar kabar bahwa sang
pembina telah melakukan konspirasi dan menjual gerakan parman dan sahabat
sahabatnya, untuk kepntingan politik kaum oposisi, parman ahirnya tak mampu menahan air matanya ketika
mendengar rekaman langsung pembicaraan sang pembina yang berhasil di sadap oleh
pihak kampus, ia pun memutuskan menahan rasa sakitnya sendirian tanpa harus ada
yang tau bahwa parman sebenarnya tau, dia tetap dengan lapang dada mengatakan
ini adalah sunahnya perjuangan, sambil tersnyum ia mencoba menghibur diri,

No comments:
Post a Comment