Hasrat menghembus daun kerinduan
Yang menguning luruh
Dalam isyarat asmara yang tak wajar
Semisal kecupan yang memetik birahi
Dan menumpahkan tinta hitam di meja kita
Setelah cinta malam ini adalah penyesalan,
sayang, besok pagi akan datang
Untuk menertawakan kita
Lalu, kemana tempat bersembunyi
Sedang matahari selalu menatap dengan angkuh
Lalu dimana batu pijak bersikukuh
Sedang pengampunan adalah jarak yang kita tidak tau menahu
Dan tuhan masih kita cari di balik selimut
SUMENEP
19 MEI 2014
No comments:
Post a Comment