Pijar merah menyulut darah
Sumpah tertumpah di bumi yang tengadah
Tanah dinasti yang serakah
Memecah dendam seribu pendekar
12 mei 1998
Kesaksian pertiwi pembantaian trisaksti
Bersama benderah setengah pancang
Berdiri diseluruh pelosok negeri
Telah gugur pahlwanku
Tunai sudah janji bakti
Hati jatuh dalam linangan air mata
Musim tertunduk terkenang
Empat pendekar yang baru pulang, tumbang
Gugur bunga bertebaran, terbang
Lalu suara terdengar lantang
Adek adek mahasiswa anak saya wafat tertembak
Maka saya harap perjuangan kalian jangan berhenti disini
Lalu ..!!
Bersahut
Sumpah mahasiswa indonesia
Kami mahasiswa indonesia bersmpah
Bertanah air satu tanah air tanpa penindasan
Kami mahasiswa indonesia bersumpah
Berbangsa satu bangsa yang gandung akan keadilan
Kami mahasiswa indonesia bersumpah
Berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan
Hidup rakyat..
Hidup rakyat..
Hidup rakyat..
Tiba tiba
Suara menjadi belati
Megaphone mengangkat pedang
Poster pertahanan terbentang
Kokoh, berderap,
Indonesia baru,
Indonesia satu,
Maju maju
Lawan dan terus lawan.
21 mei kita menang
Meski perjuangan masih panjang
13 mei 2014
No comments:
Post a Comment